MELODY DALAM PUISI PART 3
"Cinta karena Allah, adalah cinta yang ikhlas (murni) karena mengharap ridho dari-Nya. Pernikahan adalah ibadah yang paling lama akan kita jalani, karenanya temukanlah pasangan yang selalu mau untuk belajar, memperbaiki diri setiap saat, dan menjadikan jannah sebagai tujuannya. Cintailah Allah terlebih dahulu sebelum kita mencintai makhluknya, sudahkah kita mencintainya dengan sebenar-benarnya cinta? Jika kau bertanya kenapa doamu tidak dikabulkan? Itu karena kau belum jujur kepada Allah, ikhlaslah dalam berdoa kepada-Nya. Cinta karena Allah adalah tentang doa yang selalu dipanjatkan, tentang cara mencintai seseorang dengan cara dan jalan yang benar. Yakinkan bahwa orang yang kita cintai itu belum tentu yang terbaik, jika kamu merasa dia yang terbaik? Atas alasan apa kamu menilainya? Berapa pria atau perempuan yang kamu kenal di dunia ini? Ribuan? Atau jutaan? Di dunia ini ada miliaran orang tapi kenapa kamu sudah merasa ia pasti yang terbaik? Cinta karena Allah adalah ia yang selalu berdoa untuk dipertemukan dengan seseorang terbaik yang menjadi pilihan-Nya, andai pun kamu sedang mengikhtiarkan seseorang, maka ikhtiarkanlah ia dengan cara yang baik. Mintalah kepada Allah, jika benar ia yang kupilih juga pilihan-Mu, maka dekatkanlah hatiku dengan hatinya (Di mana jika setelah menikah kamu menjadi lebih rajin beribadah, selalu mengingatkanmu tentang-Nya, mengingatkan jika kamu melakukan kesalahan/khilaf, bersama dengannya menumbuhkan cintamu kepada-Nya), tetapi jika menurut-Mu ia bukan yang terbaik untukku, pisahkanlah kami (Di mana setelah menikah dengannya malah membuat waktu ibadahmu menjadi sedikit, menjadi lalai sebab dunia yang menjadi orientasi). Cinta karena Allah adalah cinta yang tak pernah memaksakan, kita tidak tahu, Allah yang Maha tahu, kita hanya sok tahu, setiap ketetapan dari-Nya yang datang terimalah dengan ikhlas. Jika kamu mencintai seseorang karena Allah? Kamu tidak akan merasa kecewa dan bersedih hati jika akhirnya kamu tidak bersama dengan orang yang kamu inginkan, karena kamu tahu ... ia bukanlah yang terbaik untukmu."
“Impian datang dari sebuah pengharapan, ia menyelinap dengan dekat di sela-sela air mata di sepertiga malammu. Menggapai impian bukanlah hal yang mudah. Teman, sejatinya dalam hidup kita haruslah mempunyai sebuah visi dan misi, apa visi kita dalam hidup ini? Tanpa sadar kita seringkali mengucapkannya setiap hari, visi hidup kita yaitu ‘Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina adzabannar’ sederhana sekali, yaitu selamat di dunia dan juga di akhirat, lalu bagaimana dengan misi kita? Misi yang harus kita penuhi adalah untuk menjadi seorang Khalifah (Al-Baqarah : 30), yang berarti kita menjadi pengelola di muka bumi ini, khalifah adalah pengelola, dan mengelola diri sendiri adalah yang utama dan pertama harus kita lakukan. Dalam mengelola tentu kita harus mempunyai pedoman dalam hidup yaitu Al-Quran (Al-Jasiyah : 20). Hingga akhirnya kita sampailah kepada yang terakhir yaitu cita-cita hidup, ‘Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun .... .’ (Al-Baqarah : 207) Itulah cita-cita hidup kita yang sebenarnya, adalah mencari keridhaan (perhatian) Allah semata. Apa pun kelak profesimu nanti selalu milikilah ke empat hal tersebut. Aku pun sama, impianku yaitu aku hanya ingin mempunyai kebebasan waktu yang lebih untuk beribadah kepada-Nya, kebebasan waktu untuk diri sendiri, pun kebebasan waktu untuk keluarga kelak nanti, insya Allah.” Panji Ramdana 2017
Persahabatan terbaik adalah mereka yang mempunyai impian bersama untuk bersahabat sampai ke surga-Nya, saling mengingatkan dalam kebaikan, penuh tawa canda meski hati tengah merasa sedih, bersamanya hanyalah ada kebaikan-kebaikan yang hadir, ia yang baik ... tentu akan membantu kita kelak di akhirat, ia akan mencari kita nanti dengan mata yang berbinar, “Di mana sahabatku? Ia orang yang baik, ia yang selalu menemani proses hijrahku, tolong pertemukan aku dengannya."
Panji Ramdana 2017
“Ya Rabb, berikanlah aku pasangan yang bisa lebih mendekatkanku pada-Mu, bahagiakan kami dalam menjalani hari-hari yang penuh dengan ibadah kepada-Mu, jadikanlah keinginan terbesar dalam hidup kami adalah menuju syurga-Mu. Jaga kami dalam penjagaan terbaik, jagalah iman yang ada pada kami, jadikan dunia ini hanya berada di genggaman kami, dan akhiratlah yang berada di hati kami. Pertemukanlah kami kembali di syurga-Mu, Aamiin.”
“Jika masih sulit? cobalah untuk belajar mencintai diri sendiri lagi, percayalah jika dulu kamu baik-baik saja tanpa dia, tentu kamu juga akan baik-baik saja sekarang. Berliburlah, istirahatkan dirimu sejenak. Dan ingat, jodohmu yang sebenarnya masih menunggu di luar sana.” (Dalam Buku “Ketetapan Terindah.”)
“Jika boleh aku bertanya, bagaimana kabarmu hari ini? Apakah semuanya baik-baik saja? Aku harap semua aktivitasmu dipenuhi kelancaran yang penuh keberkahan. Selalu aku doakan itu, dan aku harap engkau selalu menjaga iman yang ada pada dirimu, tidak perlu khawatir tentang waktu, sebab sabar pun sejatinya tidak ada batasnya. Jangan takut, dan jangan pernah kau ragu dengan jalan yang kini tengah kau ambil. Kau tahu? Jalan yang sedang kau ambil kini adalah salah satu cara kamu menjaga dirimu, teruskanlah, karena itu baik, dan setiap langkahmu selalu akan diberikan jalan oleh Allah. Andaikan waktu terlelahmu datang, sekali lagi kamu tidak perlu khawatir, jangan pernah merasa tidak nyaman atau iri jika melihat teman-temanmu sudah memiliki pasangan hidupnya. Kamu hanya cukup menanti dengan penjagaan terbaik, ikhtiar, berdoa kepada-Nya, yakinlah pada-Nya, kelak Dia akan memberikan satu sosok imam yang pantas untuk melindungimu, seseorang yang kini tengah berusaha untuk bisa dijadikan oleh-Nya agar bisa mendampingimu, laki-laki baik untuk perempuan yang baik, begitu pun sebaliknya. Karenanya, jika engkau ingin mendapatkan yang terbaik, maka tidak cukuplah menjadi yang hanya sekadar baik, tetapi kamu harus menjadi yang terbaik. Aku pun sama, mari berjuang bersama-sama. Hingga ketetapan dari-Nya datang, entah jawaban itu adalah mempertemukan kita, atau pun memisahkan kita. Satu hal yang perlu kita tahu, setiap ketetapan dari-Nya? Adalah yang terbaik. Untukmu perempuan sholehah, tetaplah menjadi dirimu yang terus bergerak menuju kebaikan. Aku yakin kamu bisa.”
Panji Ramdana 2017
"Tunjukkan padanya bahwa kamu kuat, kamu bukan wanita yang lemah. Ujian ini hanya sebagian kecil dari kerikil yang sesekali membuatmu tersandung. Sebab kamu adalah hebat, kalahkanlah kerikil-kerikil ini, dan jadikanlah sebagai pembelajaran terbaik untukmu."
••••
(Dalam Buku "Menuju Baik itu Baik.")
Panji Ramdana 2017
“Jika aku jatuh cinta, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu. Mencintaimu karena keimanan yang ada padamu. Itulah alasanku mengapa aku mencintaimu, sebab dengan iman insya Allah setiap langkah kaki yang kelak nanti kita langkahkan bersama penuh dengan kebaikan, dengan iman hidup kita akan menjadi aman. Kini aku hanya berharap satu hal, di waktu penantian ini, jagalah iman yang ada pada dirimu, insya Allah iman itulah yang akan menjagamu. Lalu mengenai aku? Jangan khawatir, aku akan selalu berdoa untukmu, dan aku akan selalu mengikhtiarkan kamu. Karenanya janganlah pernah kamu meragukan hatiku untukmu.”
Panji Ramdana 2017
"Sekarang inginku tak banyak, aku hanya ingin kau tetap menjaga dirimu dalam keimanan dan ketaatan. Karena tak ada yang mampu aku lakukan kecuali mendoakanmu, menceritakan semua hal tentang kamu kepada sang pemilik hati. Kamu tak perlu tahu seberapa sering aku menyebut namamu dalam doaku. Yang perlu kamu tahu, ada seseorang yang dengan tulus mendoakanmu dalam kekhusyukan dirinya. Tetap istiqomahlah dirimu dalam memantaskan diri. Aku di sini tak akan lelah mendoakan yang terbaik untukmu." (Caption oleh : @isnainisahputri)
“Menikahlah dikarenakan perintah Allah dan rasul, bukan karena hanya keterdesakan perintah orangtuamu, bukan pula dikarenakan umurmu yang terus saja memanggilmu, bukan karena hanya sebatas perasaan sukamu saja, dan bukan karena semua teman-temanmu sudah menikah sedang tinggal kamu yang sendirian. Ikhlaskan semuanya, niatkanlah menikah yang dikarenakan bahwa itu adalah perintah dari Allah dan rasul.”
Panji Ramdana 2017
“Rencana Allah itu lebih indah dari apa yang kita bayangkan, dan inilah cara Allah melindungi dirimu.” (Dalam Buku “Menuju Baik itu Baik.)
“Embun berbisik pada pagi, apakah ada wanita yang lebih baik dari yang selalu menjaga hatinya? Pagi berbisik pada malam, apakah ada pria yang lebih baik dari yang selalu menjaga pandangannya? Malam nanti aku akan menyelundupkan rindu yang tumpah di balik bantalku. Dan kemudian kamu berbisik pada doamu, apakah ada seseorang yang akan datang menemuimu? Ada, itu aku.” .
Panji Ramdana 2017
“Diam dalam taat, bukan dalam mengingatnya terus menerus. Diam untuk tidak memandangnya saat bertemu dan tidak memikirkannya ketika jauh. Adalah menjaga, menghindari hal-hal yang memang tidak perlu. Memantaskan diri, bukan karena dia, melainkan karena Allah yang maha membolak-balikkan hati seseorang.” (Dalam Buku “Ketetapan Terindah.”)
Sahabat, tegur aku jika aku salah. Tegur aku jika aku terlalu terlena dengan dunia ini. Dan tegurlah aku, jika perlahan aku sudah mulai menjauhimu. Tolong tegurlah aku, karena saat itu aku telah menyia-nyiakan sahabat terbaik sepertimu.”
Panji Ramdana 2015
“Setiap orang berhak untuk bergerak maju terus menuju kebaikan. Sesulit apa pun masa lalu, kamu akan selalu dapat untuk memulai langkah yang baru. Bagaimana dengan kabar masa lalumu? Apakah ia kini baik-baik saja?"
Panji Ramdana 2017
Fatimah berkata kepada Ali, “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu, aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda”, ‘Ali terkejut dan bertanya, “Kalau begitu mengapa engkau mau menikah denganku? dan siapakah pemuda itu?” Sambil tersenyum Fatimah menjawab, “Ya, karena pemuda itu adalah dirimu." Ini merupakan sisi paling romantis dari hubungan mereka berdua.
Panji Ramdana 2017
"Di dunia ini tidak ada yang lebih penting dari ridho Allah terhadap kita. Jika Allah ridho? Berarti semua yang terjadi adalah yang terbaik. Dunia berikut isinya tidak bisa disandingkan dengan ridho dari-Nya. Aku berharap bisa menjadi hamba yang selalu istiqomah di setiap jalan-Nya. Kepada kamu yang masih menungguku di sana, tetaplah bersabar. Aku akan datang jika ridho dari-Nya telah datang. Kan kusampaikan rasa rindu yang sewajarnya ini dalam doa, tersebab doa adalah payung bagi rindu-rindu yang hujan membasahi perasaan."
Panji Ramdana 2017
Jodoh itu rahasia Allah, sehebat apa kita setia, selama apa kita menunggu, sekeras apa kita bersabar, semua telah ditetapkan-Nya." (Dalam Buku "Ketetapan Terindah.")
"Dan yang perlu kamu tahu, aku menjaga seluruh diriku, pun itu untuk kamu. Ketika aku hanya mampu menumpahkan air mata di depan sahabatku, selalu ia kuatkan aku atas pilihan yang kuambil. Dalam menjaga hati dan tindakan, demi untuk pasanganku kelak. Sendiri itu bukan masalah, yang masalah itu adalah ketika kita sendiri dan kita mempermasalahkannya. Karenanya, semuanya itu kembali pada cara kita dalam menyikapinya. Sendiri? Masalah atau tidak?”
••••
(Dalam Buku "Ketetapan Terindah.")
"Bahkan untuk menyaingi keindahan mawar saja aku tak mampu. Maka bersamailah diriku bukan karena rupaku. Namun karena apa yang ada di dalam hatiku. Aku akan berusaha untuk membahagiakan dan melegakan hidupmu. Dalam rengkuh kasih tulusku. Dalam segenap penjagaanku. Karena rupa mawar yang indah. Tak sekokoh duri yang melindunginya. Kuharap kau pahami bahwa sang duri yang kau benci, bahkan lebih menyayangi mawarnya." ( Caption Oleh : @senyumgetir )
"Tidak apa jika akhirnya kau menjadi miliknya, sebab aku tak akan pernah menyesal dengan cara mencintaku ini. Aku mendekatimu perlahan tanpa seorang pun tahu, tak perlu ku ungkap ke seluruh dunia jika aku mencintaimu. Cukuplah aku berbisik hanya pada-Nya, dengan jujur dan tulus kuutarakan bahwa aku mencintaimu. Aku menunggu damai di sangkar terindahku, berharap Ia menghadirkan kamu yang jatuh di depanku. Namun jika akhirnya kamu menjadi milik yang lain? Sungguh, aku ikhlas. Karena cinta yang benar dan besar terkadang harus melalui jalan keikhlasan yang teramat berat."
Panji Ramdana 2017
"Kamu bisa menjadi apa yang kamu mau, selama kamu tahu apa yang benar-benar kamu mau. Cintailah apa yang telah kamu pilih, dan semoga kita tidak salah jatuh dalam hal yang kita cintai."
"Kamu layaknya bunga matahari yang pantang menyerah. Bunga matahari yang tertancap selalu tetap berdiri. Meski deras hujan mengikat dan ingin memetiknya. Tapi ini matahari, yang akan datang kembali setelah hujan menyerah. Langkah yang tak sakit bahkan saat digerus waktu, pencarian yang mengakar bahkan saat pondasi keyakinan runtuh entah ke mana perginya. Kaki itu kamu langkahkan lagi, hatiku kembali gemetar. Jarak kian hari menjadi semakin cepat sekali. Aku paksakan diri ini untuk selalu siap, karena cepat atau lambat hari itu memang akan datang. Membukakan pintu untukmu dan mempersilahkannya masuk dengan baik."
••••
(Dalam Buku "Ketetapan Terindah.")
"Semoga jodoh kita dimudahkan, dipertemukan dalam keadaan sabar penuh ikhlas. Menuai kerinduan pada hujan sebelum pelangi datang, malam yang hinggap setelah senja reda pada titik tanpa batas dalam menanti. Aku harap aku pun begitu, menanti kamu yang akan datang indah pada waktunya, sekali lagi aku meminta ... semoga jodohku dimudahkan. Aaminn ...."
Panji Ramdana 2017
"Memaafkan itu indah. Sekali ini saja, cobalah untuk lebih melapangkan pintu maafmu. Kepada ia yang telah membuatmu kecewa, hapuskanlah amarahmu. Belajar menjadi pribadi yang lebih baik, pandai dalam memaafkan, mampu dalam mengikhlaskan. Sebab yakinlah, segala sesuatu yang telah terjadi selalu terkandung hikmah besar di dalamnya, meski itu adalah hal yang membuatmu terjatuh sekali pun."
Panji Ramdana 2017
"Lupakanlah kesalahan ia yang telah menyakitimu. Membuatmu kecewa dan tak habis pikir karenanya. Maafkanlah ia yang telah mengingkari janjinya. Membuatmu berantakan dan tak sanggup lagi menahan tangis. Menangislah jika itu dapat membuatmu nyaman. Tetapi janganlah lupa, esok kan harus kembali ada senyum pelangi di bibir manismu itu. Kini angkatlah kesedihanmu menjadi kekuatan. Tunjukkan padanya bahwa kamu kuat, kamu bukan wanita yang lemah. Ujian ini hanya sebagian kecil dari kerikil yang sesekali membuatmu tersandung. Sebab kita adalah hebat, akan kukalahkan kerikil-kerikil ini, dan kujadikannya pembelajaran terbaik untukku."
0 comments